• BKKBN

    BKKN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera....

  • GenRe

    GenRe adalah sebuah program dari BKKBN. GenRe itu kepanjangan dari Generasi Berencana. GenRe adalah program untuk remaja agar bisa menyiapkan kehidupan keluarganya kelak sehingga mampu melaksanakan pendidikan, karir, dan pernikahan terencana. ...

  • Salam GenRe

    Salam GenRe memiliki makna untuk me-nol-kan atau menghindari free seks, HIV AIDS, dan NAPZA....

Bahaya HIV AIDS dan Cara Pencegahannya

 


HIV DAN AIDS
HIV (Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam tubuh manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia.
AIDS (Acguired Immuno–Deviensi Syndromer) adalah  kumpulan gejala menurunnya gejala kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit dari luar.

BAHAYA AIDS
Orang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular AIDS selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. AIDS juga dikatakan penyakit yang berbahaya karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa mencegah virus AIDS. Selain itu orang terinfeksi virus AIDS akan merasakan tekanan mental dan penderitaan batin karena sebagian besar orang di sekitarnya akan mengucilkan atau menjauhinya. Dan penderitaan itu akan bertambah lagi akibat tingginya biaya pengobatan. Bahaya AIDS yang lain adalah menurunnya sistim kekebalan tubuh. Sehingga serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun akan menyebabkan sakit atau bahkan meninggal.

GEJALA-GEJALA AIDS
Sejak pertama seseorang terinfeksi virus HIV, maka virus tersebut akan hidup dalam tubuhnya, tetapi orang tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit namun terlihat betapa sehat, aktif, produktif seperti biasa. Karena gejala-gejala AIDS tampak setelah + 3 bulan. Adapun gejala-gejala AIDS itu sendiri adalah :
  • Berat badan turun dengan drastis.
  • Demam yang berkepanjangan(lebih dari 38 0C)
  • Pembesaran kelenjar (dileher), diketiak, dan lipatan paha)yang timbul tanpa sebab.
  • Mencret atau diare yang berkepanjangan.
  • Timbulnya bercak-bercak merah kebiruan pada kulit (Kanker kulit atau KAPOSI SARKOM).
  • Sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan.
  • Sariawan yang tidak sembuh-sembuh.
Semua itu adalah gejala-gejala yang dapat kita lihat pada penderita AIDS, yang lama-kelamaan akan berakhir dengan kematian.

PENULARAN AIDS
Sebelumnya virus AIDS tidak mudah menular virus influensa. Kita tidak usak terlalu mengucilkan atau menjauhi penderita AIDS, karena AIDS tidak akan menular dengan cara – cara seperti di bawah ini :
  • Hidup serumah dengan penderita AIDS ( asal tidak mengadakan hubungan seksual ).
  • Bersenggolan atau berjabat tangan dengan penderita.
  • Bersentuhan dengan pakaian dan lain-lain barang bekas penderita AIDS.
  • Makan dan minum.
  • Gigitan nyamuk dan serangga lain.
  • Sama-sama berenang di kolam renang
Hal-hal diatas bukan penyebab menularnya AIDS dapat terjadi melalui cara-cara sbb :
  • melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV
  • Transfusi darah yang mengandung virus HIV
  • Melalui alat suntik, akupuntur, tato, dan alat tindik yang sudah di pakai orang yang mengidap virus AIDS
  • Hubungan pranatal, yaitu pemindahan virus dari ibu hamil yang mengidap virus AIDS kepada janin yang dikandungnya.

KELOMPOK YANG MEMPUNYAI RESIKO TINGGI TERTULAR AIDS
  • Mereka yang sering melakukan hubungan seksual diluar nikah, seperti wanita dan pria tuna susila dan pelanggannya.
  • Mereka yang mempunyai bayak pasangan seksual misalnya : Homo seks ( melakukan hubungan dengan sesama laki-laki ), Biseks ( melakukan hubungan seksual dengan sesama wanita ), Waria dan mucikari.
  • Penerima transfusi darah
  • Bayi yang dilahirkan dari Ibu yang mengidap virus AIDS.
  • Pecandu narkotika suntikan.
  • Pasangan dari pengidap AIDS
CARA PENCEGAHAN AIDS
  • Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan satu orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.
  • Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual.
  • Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya jangan hamil. Karena akan memindahkan virus AIDS pada janinnya.
  • Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor darah.
  • Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik ) harus dijamin sterilisasinya.
Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha untuk mencegah penularan AIDS yaitu, misalnya : memberikan penyuluhan-penyuluhan atau informasi kepada seluruh masyarakat tentang segala sesuatau yang berkaitan dengan AIDS, yaitu melalui seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur atau poster-poster yang berhubungan dengan AIDS, ataupun melalui iklan diberbagai media massa baik media cetak maupun media elektronik.penyuluhan atau informasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan, kepada semua lapisan masyarakat, agar seluarh masyarakat dapat mengetahui bahaya AIDS, sehingga berusaha menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan virus AIDS.

USAHA-USAHA YANG DILAKUKAN APABILA TERINFEKSI VIRUS AIDS
Usaha-usaha yang dilakukan terinfeksi virus AIDS disebut juga penerapan strategi pengobatan baru. Dalam pengobatan HIV / AIDS sangat penting mengetahui dinamika HIV, serta perjalanan penyakit ( patogenesis ) sehingga dapat melakukan tindakan dan pengobatan tepat waktu.
Beberapa harapan dan kabar baik dapat dicatat dari pertemuan-pertemuan “Van Couver” di Kanada saat ini cukup banyak obat anti HIV yang efektif untuk pengobatan kombinasi. Beberapa obat penghambat protease dan obat anti HIV sedang dalam tahap akhir untuk mendapat izin. Selain itu muncul pula pemeriksaan “Viral loard” yang prosesnya lebih mudah dalam mendeteksi RNA dari HIV dalam darah. Dan semua usaha diatas seharusnya di tunjang oleh motivasi dari penderita AIDS itu sendiri. Misalnya bagi mereka yang termasuk kelompok resiko tinggi terkena AIDS selalu memeriksakan darahnya secara teratur, paling sedikit 3-6 bulan sekali, demi keselamatan pasangan seksualnya. Dan yang tidak kalah penting adalah mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Yaitu dengan melaksanakan ibadah-ibadah yang diperintahkan dan berusaha untuk menjauhi segala yang dilarangNya, agar penderitaan yang dirasakan tidak terlalu berat. Dan bagi masyarakat hendaknya jangan menjauhi mengucilkan mereka yang terinfeksi AIDS, tetapi seharusnya memberi dorongan atau semangat hidup, misalnya melalui nasehat-nasehat yang bisamenumbuhkan rasa percaya diri, sehingga mereka yang telah mengidap virus AIDS tidak putus asa dalam menjalani hidupnya.
Dengan adanya usaha-usaha diatas, niscaya masalah AIDS dapat diatasi, paling tidak dapat dicegah sedini mungkin, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (dahulu Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional), disingkat BKKBN, adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera. Kepala BKKBN saat ini adalah Dr. Sugiri Syarief, MPA.
BKKBN pernah sukses dengan slogan dua anak cukup, laki-laki perempuan sama saja. Namun, untuk menghormati hak asasi manusia, kini BKKBN memiliki slogan dua anak lebih baik.

Tugas dan Fungsi

Tugas

Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Fungsi

  1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.
  2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BKKBN.
  3. Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah, swasta, LSOM dan masyarakat dibidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.
  4. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

Kewenangan

  1. Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya.
  2. Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
  3. Perumusan kebijakan pengendalian angka kelahiran dan penurunan angka kematian ibu, bayi dan anak.
  4. Penetapan sistem informasi dibidangnya.
  5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu :
  • Perumusan dan pelaksanaan kegiatan tertentu dibidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
  • Perumusan pedoman pengembangan kualitas keluarga

Sumber : wikipedia

Makna Salam GenRe


Salam GenRe

GenRe adalah sebuah program dari BKKBN. GenRe merupakan kepanjangan dari Generasi Berencana. Apa itu GenRe? GenRe adalah program untuk remaja agar mampu menyiapkan kehidupan keluarganya kelak sehingga mampu melaksanakan pendidikan, karir, dan pernikahan terencana. 

Nah, di GenRe, ada sebuah salam baru, namanya salam GenRe.
Berikut gambarnya.


Di sebuah negara, simbol itu menandakan OK. Tetapi di lingkup GenRe, arti dari simbol itu adalah me-nol-kan atau menghindari TRIAD KRR yang meliputi free seks, HIV AIDS, dan NAPZA.


Jadi, 3 jari itu menyimbolkan 3 permasalahan remaja, yaitu free seks, HIV AIDS, dan NAPZA. Dan bentuk lingkaran yang dibentuk oleh ibu jadi dan telunjuk itu menandakan me-nol-kan atau MENGHINDARI TRIAD KRR tersebut.

Nah, jadi setiap ada teriakan salam GenRe. Kita harus mengangkat tangan kita dan membentukkan jari seperti itu sambil meneriakkan SALAM.

Dan ingat! Bukan salamnya saja yang terus diingat, tapi program dari GenRe untuk menjadi remaja yang berencan.


Apa Itu GenRe?

Kepanjangan Genre | Apa Itu Genre | Definisi Genre | Arah Program | Tujuan | Sasaran | Pemuda Berencana | Pengertian Generasi Berencana
Ada yang tahu apa kepanjangan dari GENRE? GenRe adalah kepanjangan dari Generasi Berencana. GenRe adalah suatu program di bawah naungan BKKBN yang dikembangkan dalam rangka penyiapan dan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja. 
Genre dalam bentuk subjek didefinisikan adalah remaja dan pemuda yang memiliki pengetahuan, bertindak dan berperilaku sebagai remaja untuk menyiapkan dan perencanaan menuju keluarga berencana. berikut Tujuan, Sasaran serta arah program Genre:

Tujuan

Genre bertujuan untuk memfasilitasi remaja agar belajar memahami dan mempraktikan perilaku hidup sehat dan berakhlak untuk mencapai ketahanan remaja sebagai dasar mewujudkan Generasi Berencana

Sasaran

Genre memiliki sasaran:
    - Remaja (10-24 tahun) dan belum menikah
    - Mahasiswa/Mahasiswi belum menikah
    - Keluarga / Keluarga yang punya remaja
    - Masyarakat yang peduli terhadap remaja

Arah Program Genre

Kepanjangan Genre | Apa Itu Genre | Definisi Genre | Arah Program | Tujuan | Sasaran | Pemuda Berencana | Pengertian Generasi Berencana
Pik Remaja/Mahasiswa adalah suatu wadah dalam program GenRe, untuk memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya

BKR (bina keluarga remaja) adalah suatu kelompok/wadah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua remaja dalam rangka pembinaan tumbuh kembang remaja

Payudara Pria Membesar Gara-Gara Mengkonsumsi Obat HIV/AIDS



Betapa terkejutnya Joseph Mkanda ketika menyadari kini dirinya memiliki payudara dengan besar yang tak biasa untuk ukuran pria. Ya, Joseph mengalami pembesaran payudara hampir seukuran payudara wanita. Menurutnya, kondisi ini ia dapat setelah mengonsumsi obat HIV-AIDS.

Dikutip dari ippmedia.com, Minggu (5/1/2014), pria ODHA yang kini berusia 45 tahun itu mengaku payudaranya mulai tumbuh setelah mengonsumsi obat HIV-AIDS. Awalnya, ia menduga penyebabnya adalah karena pola makan dan dietnya yang tak seimbang. Namun kemudian ia mengubah kesimpulannya.

"Saya merasa sangat malu untuk pergi keluar dari rumah, karena saya memiliki payudara seperti wanita. Saya takut orang-orang akan menertawakan saya," ungkap Joseph.

Ia sendiri diharuskan rutin minum obat tersebut untuk mengontrol perkembangan virus HIV-AIDS di dalam tubuhnya. Menurut seorang dokter di desanya, pertumbuhan payudara tersebut tergolong wajar karena ia telah mengonsumsinya dalam jangka waktu lama. "Pada saat ini, saya tidak tahu apa yang harus dilakukan atau harus pergi ke mana," tuturnya.

Lain lagi yang dialami oleh Salima Omar (36). Wanita yang juga berasal dari Tanzania ini mengeluhkan adanya efek aneh pasca konsumsi obat HIV-AIDS. Ia dan salah seorang putranya yang juga ODHA mengaku telah mengonsumsi obat anti-retroviral (ARV) sejak Oktober 2007.

Tak paham apakah karena kandungan obat atau hal lain, Salima yakin perubahan ini terhadu karena ia dan sang putra tak bisa mengikuti aturan minum obat dengan baik. Salima diberitahu bahwa ia harus memiliki pola makan dengan gizi cukup untuk menyeimbangkan obat tersebut. Namun karena kondisi keuangannya yang tak menentu, ia kadang tidak minum obat.

"Obat ini sangat kuat, jika Anda mengonsumsinya tanpa cukup makanan, Anda menjadi sangat lemah. Tapi keuangan keluarga kami sangat tak menentu," ujar Salima.

Sementara itu, dilansir The Morning Starr, Tanzania dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah ODHA cukup banyak. Di tahun 2011, diperkirakan terdapat 1,4 juta ODHA di negara yang terletak di Afrika bagian Timur tersebut.

Tips Merancang Pernikahan Agar Tidak Stres



Merencanakan pernikahan dengan kekasih merupakan momen yang menyenangkan sekaligus bisa membuat stres. Tidak jarang, pertengkaran demi pertengkaran datang saat persiapan pernikahan.

Banyak juga kasus, pasangan tidak jadi menikah karena terlalu banyak yang diributkan saat menyusun rencana pernikahan. Bagaimana cara merencanakan pernikahan agar pasangan tidak dilanda stres? Berikut ini tipsnya dari She Knows.

1. Mematuhi Bujet yang Ditentukan
Sebelum merencanakan pernikahan, diskusikanlah dengan pasangan berapa bujet yang ingin dikeluarkan. Setelah mendapatkan angka yang disepakati, maka perhitungkanlah pengeluaran Anda. Jangan tergoda untuk memilih busana pengantin atau vendor katering di luar bujet. Hal tersebut bisa membuat Anda stres. Dengan mematuhi bujet maka akan terbebas dari rasa stres akibat pengeluaran yang melebihi kemampuan.

2. Rencana
Setelah budget ditentukan, Anda dan pasangan dapat mulai merencanakan pernikahan, misalnya konsep pesta. Jika ada bujet lebih, Anda bisa menyewa wedding organizer (WO) untuk mengatur hari spesial tersebut. Jika tidak ingin memakai jasa WO, Anda harus pintar-pintar mencari harga termurah dengan membanding-bandingkannya. Brosing lewat internet dan bertanya dengan teman yang sudah menikah akan mempermudah Anda.

3. Jangan Mudah Terpengaruh
Saat merencanakan pernikahan, pastinya banyak pihak yang terlibat, seperti keluarga dan sahabat. Terkadang Anda jadi menginginkan konsep dari mereka, padahal konsep seperti mereka di luar bujet Anda. Bertanya tentang detail-detail pernikahan boleh saja, namun jangan sampai Anda malah jadi terpengaruh apalagi tidak sesuai dengan bujet.

4. Waktu Kerja Efisien
Daripada panik mengerjakan rencana pernikahan saat hari pernikahan sudah kian dekat, lebih baik Anda dan pasangan sudah mulai mengerjakannya satu tahun atau beberapa bulan sebelum hari H. Hal tersebut akan membuat Anda memiliki waktu senggang ketika hari pernikahan sudah mendekat dan memiliki rencana cadangan jika tiba-tiba masalah datang.

Sumber : detik.com